,

Iklan

Kebiasaan Minum Minuman Panas Berisiko Tingkatkan Gangguan Kesehatan Ini

Wartapos
3 Des 2024, 11:30 WIB Last Updated 2024-12-03T04:32:32Z

 

Ilustrasi -- Secangkir minuman panas yang disajikan pada masa hujan. (wartapos.net).


Jakarta – Kebiasaan mengonsumsi minuman panas dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, khususnya pada saluran cerna bagian atas. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Shilpi Agrawal, spesialis bedah dari HCG Cancer Centre, Borivali, Mumbai, India, dalam wawancaranya yang dilansir Hindustan Times, Senin (2/12).


Menurut Dr. Shilpi, sejumlah penelitian menunjukkan adanya korelasi antara kebiasaan minum minuman panas dengan peluang berkembangnya kanker mulut dan kerongkongan (esofagus). “Selama bertahun-tahun, penelitian telah mengungkap potensi dampak minuman panas terhadap saluran pencernaan atas, termasuk risiko kanker,” jelasnya.


Kanker umumnya dipicu oleh mutasi DNA atau paparan zat karsinogenik yang mengganggu fungsi sel. “Suhu tinggi dari minuman panas dapat menyebabkan peradangan pada esofagus (esofagitis) dan perubahan sel (displasia), yang menjadi awal dari perkembangan kanker,” tambahnya.


Ia juga menegaskan bahwa suhu tinggi mampu mengganggu cara sel tubuh membelah dan memperbaiki diri, sehingga meningkatkan risiko perubahan seluler yang bersifat berbahaya. Jika kondisi ini tidak ditangani, peradangan dapat berkembang menjadi kanker stadium lanjut.


Dr. Shilpi mengingatkan bahwa minuman sangat panas dapat menjadi faktor risiko kanker kerongkongan, sebanding dengan kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan tidak sehat.


Untuk mengurangi risiko tersebut, ia menyarankan agar suhu minuman dijaga tetap hangat, tetapi tidak terlalu panas, sehingga aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang.(*)


Iklan