Jakarta, – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa Polri akan melakukan evaluasi internal secara menyeluruh usai tragedi penembakan yang melibatkan dua perwira di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Peristiwa ini menewaskan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar, pada Jumat (22/11) dini hari.
Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, diketahui menjadi pelaku penembakan yang mengakibatkan dua luka tembakan di kepala korban. Setelah kejadian, Dadang langsung menyerahkan diri ke Polda Sumatera Barat.
Kapolri menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukan sekadar konflik internal melainkan insiden serius yang mengancam kredibilitas penegakan hukum. "Ini bukan masalah konflik internal. Kami akan mengusut tuntas dan memastikan pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku," ujar Listyo di Jakarta, Senin (25/11).
Latar Belakang Penembakan
Menurut informasi awal, insiden ini diduga berkaitan dengan tindakan Satreskrim yang menindak aktivitas tambang ilegal. Namun, motif pasti dan latar belakang kejadian masih dalam penyelidikan intensif oleh tim gabungan Polda Sumbar.
Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro menilai peristiwa ini menjadi tamparan serius bagi institusi Polri. Ia mendesak Kapolri untuk segera melakukan langkah pembenahan dan evaluasi internal guna menjaga kepercayaan publik.
"Bagaimana mungkin penegak hukum mengeksekusi rekan seprofesinya? Ini ancaman serius bagi proses penegakan hukum. Motif dan latar belakang kejadian harus dibongkar secara tuntas," kata Simon, sapaan akrab Ngasiman, kepada ANTARA.
Simon juga menekankan pentingnya hukuman berat terhadap pelaku agar menjadi pelajaran bagi seluruh anggota Polri untuk menjalankan amanah konstitusi secara profesional.
Kapolri Instruksikan Usut Tuntas
Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Polda Sumbar untuk segera menyelesaikan penyidikan kasus ini hingga ke akar. Ia juga meminta evaluasi menyeluruh dalam tubuh Polri, khususnya terkait prosedur pengendalian konflik antaranggota.
"Kami akan memastikan bahwa peristiwa ini diusut tuntas. Evaluasi internal diperlukan untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri," tegas Listyo.
Insiden ini kembali menyoroti tantangan besar yang dihadapi institusi Polri dalam menjaga solidaritas dan profesionalisme di tengah masyarakat. Evaluasi dan transparansi dalam penanganan kasus ini menjadi ujian penting bagi Kapolri dan jajarannya.
Sumber ANTARA)