Foto: Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM), Kabupaten Aceh Utara. (doc. Wartapos.net). |
LHOKSEUMAWE - Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM), salah satu fasilitas kesehatan rujukan di Kabupaten Aceh Utara, terus memperkuat komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.
Dengan status sebagai rumah sakit Kelas B, RSU Cut Meutia memiliki peran penting dalam mendukung penyelenggaraan kesehatan di wilayah ini, termasuk melayani masyarakat dari daerah sekitarnya seperti Kota Lhokseumawe, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.
Sebagai langkah strategis untuk mencapai visi tersebut, RSU Cut Meutia merencanakan berbagai pembenahan dan pengembangan infrastruktur.
Plt Direktur RSU Cut Meutia dr. Intan Sahara Zein, Sp.S melalui Kepala Bagian Program RSU Cut Meutia, Suryadi, SKM, MPH, menyatakan bahwa pihaknya tengah menyusun Master Plan baru yang akan menjadi acuan utama dalam pembangunan fasilitas kesehatan.
"RSU Cut Meutia berkomitmen untuk menciptakan sarana dan prasarana yang lebih baik dan memadai agar pelayanan kesehatan dapat berjalan optimal. Saat ini kami sedang dalam tahap perencanaan ulang tata ruang rumah sakit, termasuk penambahan gedung dan pembenahan instalasi vital seperti air bersih dan listrik," ungkap Suryadi. Jum'at, 25 Oktober 2024
Salah satu fokus utama RSU Cut Meutia adalah penambahan kapasitas ruang rawat inap. Saat ini, rumah sakit memiliki 227 tempat tidur (bed) pasien. Namun, dengan bertambahnya jumlah dokter spesialis, terutama dari subspesialis yang telah menyelesaikan pendidikan, RSUCM harus menambah jumlah tempat tidur untuk menampung lonjakan pasien yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Ke depan, dengan adanya dokter spesialis baru, jumlah bed akan kami tambah lagi. Hal ini sangat penting mengingat seringnya ruang rawat inap kami penuh,” tambah Suryadi.
Selain itu, rencana pembangunan Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) juga menjadi prioritas RSU Cut Meutia. Gedung ini akan dilengkapi dengan ruang operasi modern yang dapat mendukung kelancaran prosedur bedah dengan standar pelayanan kelas B.
“Dengan penambahan gedung operasi ini, kami berharap dapat mengurangi antrean untuk operasi dan memberikan kenyamanan lebih kepada pasien yang memerlukan penanganan bedah,” lanjutnya.
Dalam jangka pendek, pihak rumah sakit juga fokus pada pembenahan instalasi air bersih. Sistem air bersih yang optimal sangat krusial untuk mendukung operasional rumah sakit, termasuk pelayanan di kamar operasi, laboratorium, dan ruang perawatan intensif. Penataan kembali instalasi air akan memastikan kebutuhan air bersih terpenuhi secara menyeluruh dan efisien.
RSU Cut Meutia juga turut berpartisipasi dalam program Comprehensive Response for Integrated Services (CRIS) yang digagas Kementerian Kesehatan. Program ini bertujuan untuk memperluas cakupan layanan kesehatan, terutama dalam penyediaan gedung dan fasilitas yang memadai untuk mendukung pelayanan rawat inap.
Dengan adanya penambahan gedung baru yang disesuaikan dengan standar CRIS, rumah sakit diharapkan dapat menangani lebih banyak pasien dengan fasilitas yang lebih lengkap dan modern.
Tidak hanya itu, RSUCM juga sedang merencanakan pembangunan gedung onkologi khusus. Gedung ini nantinya akan melayani pasien dengan penyakit kanker dan menyediakan fasilitas penunjang pengobatan seperti kemoterapi dan radioterapi.
"Dengan adanya layanan onkologi, kami berharap RSU Cut Meutia dapat menjadi pusat rujukan bagi pasien kanker, sehingga mereka tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit di luar daerah,” ungkap Suryadi.
RSU Cut Meutia telah menunjukkan dedikasinya dalam menjaga mutu pelayanan dengan meraih akreditasi paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada tahun 2018. Prestasi ini kembali dipertahankan pada tahun 2023 melalui lembaga akreditasi DAMAR HUSADA PARIPURNA.
Status akreditasi paripurna menunjukkan bahwa RSU Cut Meutia telah memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berkualitas, meliputi aspek keselamatan pasien, manajemen fasilitas, hingga layanan medis.
Pada tahun 2019, RSU Cut Meutia juga ditetapkan sebagai RS Pendidikan utama bagi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh. Dengan status ini, rumah sakit menjadi salah satu tempat praktik utama bagi para calon dokter di wilayah Aceh Utara.
Hal ini menjadi bukti bahwa RSU Cut Meutia terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperkuat layanan kesehatan melalui kerja sama dengan institusi pendidikan.
Dalam menghadapi tantangan ke depan, RSU Cut Meutia terus berbenah diri, baik dari segi sarana prasarana maupun layanan kesehatan yang diberikan. Suryadi menekankan bahwa pembangunan yang direncanakan harus sesuai dengan ketentuan teknis bangunan aset pemerintah, agar hasilnya berkualitas dan tepat guna.
“Kami sangat berharap bahwa semua proyek pengembangan ini dapat dilaksanakan sesuai jadwal, sehingga masyarakat bisa segera merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang diambil, RSU Cut Meutia berharap dapat mempertahankan posisinya sebagai rumah sakit rujukan utama di Aceh Utara, sekaligus meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah sekitarnya.
“Pada akhirnya, tujuan kami adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan terbaik yang sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi medis,” tutup Suryadi.
RSU Cut Meutia terus berkomitmen untuk menjadi rumah sakit yang berorientasi pada pelayanan kesehatan yang berkualitas, aman, dan efisien.
Dengan berbagai proyek pengembangan yang sedang direncanakan, termasuk penambahan kapasitas rawat inap, pembangunan gedung operasi baru, dan pengembangan layanan onkologi, RSUCM siap menyongsong masa depan dengan optimisme.
Semua upaya ini diharapkan akan mendukung terciptanya layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Aceh Utara dan sekitarnya.(*)