Pasien sakit saraf di bahu sedang berkonsultasi dengan dr Fitria, Sp. KFR. Selasa, 08 Oktober 2024.(doc.ist). |
LHOKSEUMAWE - Sejak Juli 2024, Dr. Fitria, Sp.KFR (Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi), telah mulai bertugas di RSU Cut Meutia, Aceh Utara. Dengan kehadirannya, pelayanan poliklinik rehabilitasi medis semakin berkembang pesat. Setiap hari kerja (Senin hingga Jumat), Dr. Fitria membuka pelayanan bagi pasien yang membutuhkan perawatan khusus untuk berbagai kondisi kesehatan, mulai dari penyakit saraf hingga kelainan fisik pada anak-anak.
Pasien sakit pinggang belakang ( low back pain) sedang mendapatkan pelayanan fisioterapi. Selasa 08 Oktober 2024.(doc.Ist) |
RSU Cut Meutia, yang juga didukung oleh 12 tenaga fisioterapis, menjadi pusat rujukan penting untuk berbagai kasus neurologi, pediatri, dan ortopedi. Setiap harinya, rata-rata 40 pasien dari berbagai daerah seperti Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, hingga wilayah sekitar seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah, datang untuk mendapatkan perawatan.
Dalam pelayanan rehabilitasi medis, berbagai kasus neurologi menjadi fokus utama. Di antaranya adalah pasien yang mengalami stroke dan Low Back Pain (LBP) atau sakit pinggang bawah. Kedua penyakit ini umum ditemui, terutama di kalangan usia lanjut, yang sangat membutuhkan pemulihan optimal melalui terapi fisik. Selain itu, Dr. Fitria bersama tim fisioterapis juga menangani pasien dengan kelainan pada sistem saraf di bahu, di mana sesi konsultasi medis sering kali berujung pada program rehabilitasi intensif.
Selain neurologi, bagian ortopedi RSU Cut Meutia juga menangani banyak pasien pasca-operasi fraktur (patah tulang). Pemulihan dari operasi seperti ini sangat penting untuk memastikan fungsi tubuh kembali normal. Dengan pendekatan multidisiplin, tim di RSU Cut Meutia memastikan bahwa pasien mendapatkan pelayanan menyeluruh, dari operasi hingga terapi pascaoperasi yang dilakukan oleh tim fisioterapi.
Pasien sakit saraf kaki sedang mendapatkan pelayanan fisioterapi. Selasa 08 Oktober 2024.(doc.Ist) |
Pada sektor pediatri, Dr. Fitria dan tim juga menangani kasus cerebral palsy (CP) dan keterlambatan tumbuh kembang anak. CP merupakan kelainan perkembangan otak yang berdampak pada gerakan dan postur tubuh anak. Penanganan dini dengan program rehabilitasi dan stimulasi fisik menjadi kunci utama untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak penderita CP dan mengurangi hambatan motorik mereka.
Salah satu pasien fisioterapi yang tengah menjalani perawatan adalah seorang penderita low back pain, yang mengikuti program terapi fisik intensif di bawah pengawasan tim medis. Pasien ini adalah contoh bagaimana RSU Cut Meutia memberikan perhatian besar pada setiap kasus yang datang, memastikan bahwa mereka tidak hanya menerima perawatan fisik tetapi juga pemantauan berkelanjutan selama proses pemulihan.
Kehadiran Dr. Fitria sebagai spesialis kedokteran fisik telah memberikan dampak signifikan bagi perkembangan pelayanan rehabilitasi di RSU Cut Meutia. Dengan dukungan penuh dari tenaga medis profesional dan alat-alat canggih, pasien dapat memperoleh perawatan yang sesuai dengan kebutuhan medis mereka. Menurut dr. Harry Laksamana, humas RSU Cut Meutia Aceh Utara yang juga sebagai dokter senior di RSU tersebut, kehadiran Dr. Fitria tidak hanya memperkuat layanan rehabilitasi tetapi juga membantu meningkatkan kualitas hidup banyak pasien yang menderita masalah saraf dan fisik.
RSU Cut Meutia kini menjadi tumpuan harapan bagi masyarakat di sekitar Aceh Utara dan sekitarnya yang memerlukan perawatan neurologi, ortopedi, maupun pediatri. Kolaborasi antara dokter spesialis, seperti Dr. Fitria, dan tim fisioterapis yang berpengalaman memberikan jaminan perawatan yang berkualitas, dengan pendekatan menyeluruh dan personal bagi setiap pasien.(adv)