LHOKSEUMAWE - Jalan Simpang Kandang - Alue Liem di Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, yang baru saja dibangun dengan anggaran sebesar Rp 2,9 miliar dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) tahun 2022, sudah mengalami kerusakan parah.
Proyek ini dilaksanakan oleh CV Katana Jaya, beralamat di Jalan Gelanggang Teungoh-Lancok No.07, Kelurahan Cot Kuta, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen.
Menurut warga setempat, kerusakan jalan bukan disebabkan oleh faktor alam, melainkan karena dugaan kualitas pengerjaan yang kurang baik. Warga menyebutkan bahwa jalan tersebut jarang dilalui oleh kendaraan bermuatan berat, hanya sepeda motor, mobil sedan, dan mobil dump truck.
Pagu Anggaran PeningkatanJalan Simpang Kandang - Alue Liem di Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. |
“Sejak selesai dibangun, jalan terasa bergelombang saat dilintasi. Kini, badan jalan amblas dan bagian bibir jalan mulai retak-retak,” ujar Fakrul, seorang warga setempat. Rabu 02 Juli 2024.
Kerusakan paling parah terlihat di daerah tanjakan, yang meski tidak tergenang air saat hujan, tetap mengalami penurunan kualitas. Fakrul menduga hal ini disebabkan oleh kurangnya pemadatan saat pembangunan.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa jalan sepanjang kurang lebih 1 kilometer ini sudah mulai retak-retak di beberapa bagian.
Meski baru dua tahun selesai dibangun, jalan tersebut terlihat seperti dikerjakan asal jadi, sehingga membahayakan pengendara, terutama di malam hari.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lhokseumawe melalui Kabid Bina Marga, Faisal, tidak memberikan respons meskipun sudah dihubungi beberapa kali melalui panggilan telepon dan pesan WhatsApp.
Sikap tidak koperatif ini menambah kekecewaan warga terhadap proyek yang dikerjakan dengan dana besar namun tidak memenuhi standar kualitas.
Dengan kondisi jalan yang semakin memburuk, masyarakat berharap ada tindakan cepat dari pihak terkait untuk memperbaiki kerusakan dan memastikan kualitas pengerjaan yang lebih baik di masa mendatang.(*)