Ia menjelaskan, untuk menjadi mahasiswa berdaya saing global, maka standar akademik tes masuk juga akan ditingkatkan. "Kompetitor kalian bukan hanya di Indonesia, tetapi politeknik nuklir seluruh dunia. Oleh karena itu, tingkatkan kemampuan bahasa asing, sebab bahasa adalah kekuatan," ungkapnya.
"Sesuai dengan visi Poltek Nuklir yaitu menjadi Perguruan Tinggi Vokasi Teknologi Nuklir Berdaya Saing Global, maka mahasiswa dituntut belajar dengan semangat luar biasa dan berprestasi, serta proyeksi setelah lulus," kata Octavian.
Menurutnya, banyak negara sudah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Negara-negara tersebut membutuhkan banyak tenaga untuk mengoperasikan PLTN. "Poltek Nuklir harus memiliki konsep memenuhi kebutuhan negara-negara itu. Oleh karenanya, mahasiswa Poltek Nuklir harus unggul," tegasnya di hadapan Maba Poltek Nuklir.
Di samping itu, Octavian menekankan pentingnya mahasiswa berkarakter Pancasila, memiliki sopan santun, dan etika mulia. "Harus mempunyai ikatan yang kuat, saling membantu, hubungan antar mahasiswa harus kuat, hubungan dengan dosen harus baik. Mahasiswa harus mempunyai militansi yang kuat, semangat belajar yang luar biasa," lanjutnya.
Dia optimis, masa depan Indonesia ada di nuklir, baik dalam bidang listrik, pangan, kesehatan, kosmetik, dan lainnya. "Sudah banyak kenyataan yang membuktikan, nuklir merupakan teknologi yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini kita masih menggunakan teknologi fisi, ke depan akan dikembangkan teknologi fusi, bagaimana menghasilkan teknologi nuklir yang bersih dengan limbah nuklir nol (zero waste)," jelasnya.
Dirinya berharap, dari Babarsari ini akan lahir ilmuwan-ilmuwan nuklir mendunia. "Jangan tanggung dalam belajar nuklir. BRIN memiliki organisasi yang mengatur tentang riset nuklir dalam pusat riset," terangnya.
Bahkan tidak dipungkiri, lanjut dia, ke depan, akan ada lulusan Poltek Nuklir yang mampu menciptakan teknologi nuklir untuk luar angkasa.
S-2 Magister Terapan
Sementara itu, Direktur Poltek Nuklir Zainal Arief dalam pertemuan Waka BRIN dengan pimpinan Poltek Nuklir menjelaskan roadmap Poltek Nuklir hingga 2045. "Tahun 2020-2025 adalah penguatan perguruan tinggi dari sisi akreditasi akademik dan non-akademik. Tahun ini, target Poltek Nuklir adalah penyusunan proposal S-2 Magister Terapan," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan hingga 2026, target mahasiswa Poltek Nuklir berjumlah seribu orang. Oleh karenanya, jumlah dosen pun akan ditingkatkan. "Poltek Nuklir juga akan membuka program studi baru, saat ini masih berkoordinasi dengan Deputi Sumber Daya Manusia Iptek BRIN," ungkapnya.
Menurut Zainal, salah satu keunggulan Poltek Nuklir adalah memiliki fasilitas kenukliran yang dapat digunakan langsung oleh mahasiswa. Oleh karenanya, guna meningkatkan kapasitas, Poltek Nuklir melakukan benchmarking dengan Toms Politeknik University (TPU) Rusia.
"Kita berencana mengirim mahasiswa untuk magang, mulai semester ganjil ini. Selain itu, sudah ada dosen Poltek Nuklir yang melaksanakan studi lanjut di sana," pungkasnya. (tek, ksa/ed: tnt)